Lamborghini adalah
sebuah pembuat mobil di Italia. Perusahaan ini didirikan oleh Ferruccio
Lamborghini pada
tahun 1963,
dengan tujuan untuk menghasilkan mobil grand wisata yang dapat bersaing dengan
mobil yang telah ada dipasaran terlebih dahulu seperti Ferrari.
Model pertama perusahaan Lamborghini dirilis pada pertengahan tahun 1960,
kemudian dicatat untuk perbaikan, kekuasaan, dan kenyamanan. Lamborghini mendapat banyak pujian pada tahun 1966.
Setelah beberapa dekade, masa sulit menimpa perusahaan di pertengahan tahun 1970-an,
seperti penjualan anjlok karena krisis
moneter dunia 1973 dan krisis minyak.
Setelah melewati masa kebangkrutan dan tiga kali perubahan kepemilikan,
Lamborghini menjadi anak perusahaan dari Chrysler pada
tahun 1987.
Kurangnya keberhasilan Lamborghini terus berlanjut sampai tahun 1990-an,
sampai perusahaan itu dijual pada tahun 1998 kepada
Audi ,
anak perusahaan dari Grup Volkswagen ,
sebuah Perusahaan
otomotif Jerman. Kepemilikan Audi menandai
awal dari sebuah periode stabilitas dan peningkatan produktivitas untuk Lamborghini,
dengan penjualan meningkat hampir sepuluh kali lipat selama tahun 2000-an,
memuncak pada rekor penjualan pada tahun 2007 dan 2008. krisis
moneter dunia
pada akhir tahun 2000-an
berdampak negatif terhadap pembuat mobil mewah di seluruh dunia, dan melihat
penjualan Lamborghini turun kembali ke tingkat pra-2006.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Lamborghini)
Lamborghini menjadi pembicaraan hangat
di tengah masyarakat akhir-akhir ini. Kecelakaan maut yang melibatkan mobil
super mewah Lamborghini, di Jalan Manyar
Kertoarjo Surabaya, Minggu pagi (29/11) adalah sebabnya. Kecelakaan itu telah
menewaskan satu korban jiwa dan tiga korban luka. Adalah Wiyang Lautner (24 tahun)
mengemudikan Lamborghini B 2258 WM dengan kecepatan tinggi. Di duga, seperti
dijelaskan oleh Kanit Laka Polrestabes Surabaya AKP Adhika Ginanjar Widhisana,
yang bersangkutan sedang adu balap dengan temanya yang mengendarai mobil
Ferrari. Lamborghini B 2258 WM yang dikemudikan oleh Wiyang
Lautner menabrak warung susu yang sedang berjualan. Kasus yang sedang
ditangani oleh Kapolrestabes Surabaya
itu menetapakan yang bersangkutan menjadi tersangka. Pihak kepolisian sedang
mengejar pengendara Ferrari yang melarikan diri saat kejadian.
Hedonisme
Kasus kecelakaan mobil Lamborghini
di Surabaya menggambarkan
kehidupan hedonis sebagian masyarakat kita. Seorang anak muda, di pagi buta,
kebut-kebutan di jalan raya dengan mengabaikan banyak hal hanya untuk menggapai
kepuasan dan kesenangan hidup. Bagi kaum hedonis, kepuasan dan kesenangan
adalah tujuan hidup. Mereka tak pernah memikirkan, mempedulikan hal lain. Bagi
mereka kesenangan diri yang utama. Walaupun kesenangan itu diraihnya dengan
mengabaikan dan merebut kebahagian orang
lain serta merampas hak orang banyak. Balapan di jalan umum jelas bukan
tempatnya. Balapan seperti itu telah merampas hak orang lain.
Andi Sri Suriati Amal M.MSc,
mendefinisikan hedonisme sebagai pandangan
yang menjadikan kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam
hidup. Karena tujuannya adalah kepuasan dan kesenangan hidup di dunia, semuanya
kemudian diukur dengan kebendaan berupa harta, uang dan semua yang tampak dari
luanya saja. Orang yang senang itu menurut mereka adalah yang harta bendanya
banyak dan orang yang bahagia itu adalah orang yang senang. (http://www.ummi-online.com/)
Untuk mengejar kesenangan dan kepuasan diri, kaum
hedonis rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar. Harga mobil Lamborghini dengan berbagai
tipe berkisar 5 sampai 11 milyar. Ini
jelas sebuah mobil super mewah.
Pembelian mobil super mewah seperti itu tak mungkin dibeli oleh
seseorang bila tidak menganut hedonisme. Uang miliaran tersebut sebenarnya bisa dimanfaatkan ke hal lain yang
lebih bermanfaat baik bagi dirinya, keluaganya, juga lingkungannya.
Kesenjangan
Sosial
Kemudiab kasus di atas juga
menggambarkan kesenjangan sosial yang mencolok di tengah masyarakat. Jurang
pemisah antar kelas ekonomi itu terlihat sangat jelas. Masyarakat kelas atas
bermobil mewah Lamborghini dengan kelas bawah pedagang susu tercermin dengan
sangat nyata dalam kasus kecelakaan maut itu. Mobil-mobil mewah
berkebut-kebutan dengan mengabaikan segala hal baik aturan lalu lintas, etika,
hak orang lain. Sementara penjual susu di pinggir jalan, mengais rejeki dengan
kerja keras di pagi buta itu harus tak berdaya ditabrak mobil mewah.
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan
sosial yang ada dalam masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat
mencolok. Fenomena ini terjadi di hampir semua Negara di dunia termasuk
Indonesia. Kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah terlihat, antara si kaya
dan si miskin, maupun antara pejabat dan rakyat. Adapun yang menjadi faktor
yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial ini di antaranya adalah
kemisikinan dan kurangnya lapangan pekerjan.
Sementara
itu, kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan merupakan penyebab utama terjadinya kesenjangan sosial di
masyarakat. Banyak orang menganggap bahwa kemiskinan adalah suatu suratan
takdir atau mereka mereka miskin karena malas, tidak kreatif, dan tidak punya
etos kerja. Kemiskinan telah memberikan dampak yang luas terhadap kehidupan,
bukan hanya kehidupan pribadi mereka yang miskin, tetapi juga bagi orang-orang
yang tidak tergolong miskin. Kemiskinan bukan hanya menjadi beban pribadi,
tetapi juga menjadi beban dan tanggungjawab masyarakat, negara dan dunia untuk
menanggulanginya.
Singkat
kata, kemewaan berhadapan dengan
kemiskinan adalah fenomena yang sering kita saksikan. Jurang pemisah antara
keduanya terlihat mengangah. Yang kaya makin kaya, memamerkan kerkayaan.
Kemudian yang miskin makin miskin, tak berdaya tertindas oleh sistem ekonomi
dan sosial yang ada. Semoga kasus kecelakaan maut mobil mewah Lamborghin vs
penjual susu di atas memberikan
kesadaran kepada khalayak, betapa kesenjangan kaya-miskin itu sangat mencolok
sekali, nyata terlihat jelas. Dan ini menjadi PR buat kita semua ke depan. Wa Allahu Alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar