Kamis, 12 Februari 2015

DUA PUSAKA ITU TERNYATA,,,


Rasulullah SAW bersabda,"aku tinggalkan kalian dua pusaka. Jika kalian berpegang teguh kepada keduanya kalian tak akan sesat selamya. Keduanya adalah kitab Allah dan sunnahnya"
Hadist diatas pertama kali diriwayatkan oleh Imam Malik bin Anas (178 Hijriyah) dalam kitabnya  Muwatho’  dengan tanpa menyebut silsilah. Hadist ini juga dibawakan oleh Ibnu Hisyam, al Hakim, al Baihaqi, Ibnu Abdil Bar,  Qadhi ‘Iyadh dan  Imam as-Suyuti dalam Jamiusshaghir.
Tahukah anda ada hadist yang hampir sama yang jarang kita mendengarnya. Bahkan untuk sebagian kalangan bisa jadi tak pernah mendengarnya. Rasulullah SAW bersabda, "aku tinggalkan kalian dua pusaka. Jika kalian berpegang teguh kepada keduanya kalian tak akan sesat selamanya. Keduanya adalah kitab Allah dan ahlul bait atau ithrah nabinya"
Kedudukan hadist ini lebih kuat dan akurat  dalam ilmu hadist dibanding hadist pertama. Ada beberapa alasan mengapa demikian, yaitu:
1.Hadist pertama tidak diriwayatkan oleh Bukhori-Muslim. Karena biasanya hadist-hadist yang tidak ada dalam kedua kitab shahih itu dianggap tidak terlalu akurat bahkan untuk banyak kasus para ulama menolaknya.
2.Hadits pertama juga tidak ditemukan dalam kutubussittah yaitu enam kitab yang diyakini sebagai kitab hadist tersahih.
3.Hadist pertama banyak memiliki kelemahan terutama dalam hal periwayatan baik baik dari segi sanad maupun rawi-nya (periwayat hadist)
4.Sedangkan hadist kedua yang menyebutkan kitab Allah dan ahlul bait nabi. Diriwayatkan dari banyak sahabat nabi SAW. Diantaranya Ali bin Abi Thalib ra, Hasan bin Ali ra, Salman Al Farisi ra, Abu Dzar Al gifari ra, Ibnu Abbas ra, Jabir bin Abdillah al Anshori ra, Abu al Haistam bin at Tayyahan ra, Abu Rafi, Hudzaifah bin Usaid al Gifary, Huzaimah bin Tsabit, Zaid bin Arqam, Abu Hurairoh, Abdullah bin Hantab, Jubair bin Muth’im, Al Barra’ bin Azib, Anas bin Malik, Thalha bin Ubaidillah at Tamimi, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi Waqhos, Amr bin ‘Ash, Ady bin Hatim, Sahl bina Saad al Anshari, Abu Syuraih al Khuzai, Uqbah bin Amir, Abu Qudama al Anshori, Abu Lailah al Anshori, Dhamra al Aslami, Amir bin Lailah al Gifary, Fathimah Az Zahrah as, Ummu Salamah, Ummu Hani, dan masih banyak lagi. Maka tak heran bila hadist kedua berkedukan sebagai hadist Mutawatir karena cukup banyak jalur periwayatanya.
5.Hadist kedua tercantum dalam kitab-kitab hadist yang keshahihannya tak diragukan lagi seperti Shahih Muslim, Shahih Turmudzi, Imam Ahmad dan kitab-kitab  hadist lainnya.
Setelah memahami argumentasi di atas seharusnya kita harus berpikir ulang menyandarkan diri kita pada hadist pertama. Tentu kita akan menggunakan hadist kedua. Walau sebenarnya keduanya tidak bertentangan bila yang dimaksud adalah sunnah rasulullah SAW, serta sunnah ahlul bait nabi SAW yang suci. Mereka adalah panutan buat kita semua. Mereka adalah contoh konkrit Quran.
SIAPA AHLUL BAIT ITU?
Kemudian siapa ahlul bait yang menjadi padanan Al Quran yang harus kita pegang tegu itu? Dalam Al Quran ada ungkapan ahlul bait . Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan segala dosa dari kalian ahlu bait dan mensucikan kalian sesuci-sucinya”. (Al Ahzab:33)
Ayat ini menjelaskan bahwa Alllah SWT telah menghapus dosa dari ahlu bait. Allah menjaga mereka dari dosa dan mensucikan mereka sesuci-sucinya.
Siapa ahlul bait dimaksud dalam ayat di atas?
Menurut pendapat jumhur (mayoritas ulama) bahwa yang dimaksud ahlu bait adalah keluarga inti nabi Muhamad SAW yaitu Muhamad SAW, Ali bin Abi Thalib, Fathimah, Hasan dan Husein alaihimussalam. Berikut argumentasi atau dalil yang bisa kita kaji lebih jauh dan menjadikannya sebagai pedoman:
1. Hadist Muslim
Membawakan sebuah riwayat dari Aisyah. Ia mengatakan bahwa pada suatu pagi, Nabi SAW keluar dengan menggunakan selimut yang terbuat dari wool berwarna hitam. Hasan datang dan Nabi SAW memasukanya dalam selimut, lalu datang Husein dan dimasukan ke dalam selimut, kemudian datang Fathimah beliau sertakan masuk ke dalam selimut, setelah itu Ali datang dan beliau memasukan juga ke dalam selimut sambil membaca ayat al Quran, Al Ahzab 33
“Sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan segala dosa dari kalian ahlu bait dan mensucikan kalian sesuci-sucinya”.
2. Ibnu Hajar Al Haitami
Dalam riwayat yang dibawakan Ibnu Hajar Al Haitami Nabi Muhamad SAW setelah menyelimuti mereka (ahlul bait) dengan kain hitam beliau mengatakan,
“Ya Allah mereka adalah ahlu baitku dan orang-orang khusus bagiku. Hilangkan dari merek noda dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya”. Kemudian Ummu Salamah berkata, Dan aku bersama mereka? Nabi SAW menjawab, kamu barada dalam kebaikan
Dalam riwayat lain Nabi SAW membacakan doa buat mereka,
Aku akan berperang terhadap yang memerangi mereka, damai kepada yang berdamai kepada mereka dan memusuhi yang memusuhi mereka”.
Riwayat lain,,Nabi SAW bersabda,
“Ya Allah, mereka adalah keluarga Muhamad, jadikanlah shalawat dan berkah-Mu buat mereka, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung”.
3. Musnad Ahmad
Dalam sebuah riwayat Nabi Muhamad SAW bersabda,
Ya Allah mereka adalah ahlu baitku, maka hilangkanlah noda dan dosa dari mereka dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya, Ummu Salamah berkata, “lalu aku buka selimut untuk masuk bersama mereka, tetapi beliau menarik tanganku, maka aku berkata aku ikut bersamamu wahai Rasulullah . Beliau menjawab, sesungghnya engkau istri nabi dan termasuk dalam kebaikan”. (Musnad Ahmad Juz IV )
Nah, mari kita berpegang teguh pada mereka. Dan keselamatan semoga bersama kita semua dunia-akhirat. Wa Allahu A’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar