Kamis, 18 Juni 2015

LIBURAN SEKOLAH, KEMANA?



          Terhitung mulai besok, 18 Juni 2015 anak-anak kita akan memasuki masa liburan sekolah. Tidak sedikit dari kita yang bingung mengisi waktu liburan anak. Liburan sekolah akan kemana? Digunakan untuk apa? Liburan sekolah adalah masa kekosongan kegiatan akademik di sekolah.  Waktunya biasanya berkisar dua sampai tiga mingguan. Dalam kurun waktu dua atau tiga minggu  mereka diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan di  luar sekolah. Mereka diberi kepercayaan untuk memilih kegiatan apa yang akan dilakukan.  Sebenarnya berlibur  bukan berarti berhenti belajar tapi memberi kebebasan penuh kepada peserta didik untuk belajar dengan cara mereka sendiri yang tentu berbeda dengan yang ada di sekolah. Oleh karenanya semestinya kegiatan yang mereka pilih harus menganudung pembelajaran dan pendidikan. Disinilah peran orang tua membimbing anak mencari kegiatan yang positif  dan bermanfaat buat mereka. Namun tidak semua orang tua tanggap terhadap hal ini. 
           Untuk mengatasi kesulitan mencari aktivitas liburan yang bermanfaat bagi anak diperlukan wawasan, pengetahuan orangtua dan anak dalam mengisi liburan sekolah agar momen liburan yang ada dapat dipergunakan secara baik dan efektif. Kurangnya wawasan dan pengetahuan mengenai berbagai alternatif kegiatan liburan yang bermanfaat dapat membuat anak kehilangan fungsi utama dari adanya liburan dan bukan tidak mungkin bahkan dengan adanya liburan, justru menimbulkan rasa jenuh dan menurunkan kesegaran tubuh anak. Misalnya membuat anak menjadi terbiasa bermalas-malasan, menonton televisi sepanjang hari dan sebagainya.
Bagaimana liburan yang positif?
     Menjadi tanggung jawab orang tua memprogram kegiatan untuk anak mereka selama liburan sekolah. Banyak pilihan aktiviitas atau kegiatan untuk anak-anak kita dalam mengisi liburan sekolah diantaranya, Pertama, Belanja  buku.  Semasa liburan merupakan waktu tepat mengajak anak ke tokoh buku, atau memberi kepercayaansepenuhnya kepada mereka. Kita hanya memberikan uang kepada mereka untuk berbelanja  buku ke toko buku. Lebih menarik perintahkan mereka ke toko buku yang ada di super market. Bagi mereka yang berkantong tipis cukup mengajak anak-anaknya melihat-lihat judul-judul buku, dengan menanmkan kecintaan kepada buku. Sekaligus mengajarkan betapa mahalnya ilmu itu. Banyak anak didik kita yang tidak menghargai buku. Terbukti buku-buku paket yang ada di sekolah nyaris menjadi lempar-lemparan, dibuat mainan, dirobek seakan buku tak ada nilainya.
Kedua, mengunjungi pertpustakaan. Boleh sekali-kali kita mengajak mereka ke perpusatakaan. Bagi mereka yang ada di perkotaan bisa ke perpustakaan daerah, atau perpustakaan wilayah. Bagi yang jauh, bisa mengunjungi perputakaan yang dikelolah sekolah, masjid, mushollah, kelurahan, atau bahkan RT sekalipun. Bisa juga ke perpustakaan pribadi dengan bersilaturrahmi ke tokoh masyarakat yang mempunyai koleksi buku lebih. Tugas orang tua mengarahkan mereka agar mereka cinta membaca dan hobi berpetualangan mencari ilmu. Bagus bila orang tua memberi tema buku apa yang harus dicarii dan dibaca.
Ketiga, Wisata Religi. Mengunjungi tempat yang memiliki nilai agamis seperti masjid-masjid tua dan bersejarah, makam para wali, pesantren, panti asuhan atau yang lain dapat memberi pengalaman dan sesuatu yang berbeda bagi anak-anak kita. Dan tentu sangat positif bagi mereka. Paling tidak mereka bisa mempelajari sejarah ke-Islaman seperti sejarah para wali, masjid-masjid, atau pesantren. Tidak perlu pergi yang jauh-jauh. Cari yang terjangkau oleh kita, yang penting tujuan dan nilainya tercapai. Percuma wisata jauh-jauh semisal ziarah walisongo kalau kita tidak memnanamkan nilai-nilai yang agamis, edukatif buat anak didik kita.
Keempat, study Banding. Ajak mereka mengunjungi sekolah lain baik yang setingkat atau diatasnya. Misal bagi mereka yang mempunyai anak kelas 6 SD/MI boleh kita ajak studi banding ke SMP/MTs atau mungkin pesantren. Ini bisa  menjadi motivasibuat mereka untuk belajar lebih semangat lagi. Kelima, wisata Kuliner. Mengajak anak-anak menjajaki makanan di sekitar kita. Memperkenalkan mereka makanan khas daerah, bagaimana cara membuat dan menyajikanya, atau sekedar membedakan berbagai makanan.
Keenam, rekreasi Edukatif. Rekreasi merupakan pilihan yang banyak dinikmati oleh anak-anak kita saat liburan sekolah. Tapi sebaiknya kita harus bisa mengarahkan ke tempat rekreasi yang bernilai edukatif misalnya ke kebun binatang , mengenal dan mempelajari berbagai jenis binatang. Laut juga bisa untuk mengenalkan mereka kekeuasaan Allah SWT. Hindari ke tempat yang membuat mereka lupa diri.
Ketuju, silaturahmi. Yang paling mudah dilakukan ialah mengajak anak-anak kita bersilaturrahmi ke orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan kita seperti keluarga, guru, kyai atau yang lain yang memiliki hubungan khusus dengan kita atau anak kita.
Kedelapan, kegiatan Ramadhan, ada yang istimewa liburan sekolah tahun ini yaitu bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1436 H. Karenanya mengikuti kegiatan Ramadhan baik di masjid-masjid maupun mushalah menjadi sangat penting dan baik. Saat Ramadahan biasanya masjid ramai dengan kegiatan seperti paket pesantren kilat, tadarus, kajian Ramadhan, pengumpulan dan pendistribusian zakat fitrah. Semua sangat bermanfaat bila diikuti. Kegiatan semacam itu akan banyak memberi ilmu dan pengalaman kepada anak.
          Beberapa alternatif di atas bisa dipilih untuk mengisi liburan sekolah anak-anak kita. Dan orang tua yang bijak pasti sudah memiliki agenda khusus untuk mengisi liburan sekolah anak mereka. Dengan mengisi kegatan seperti di atas liburan sekolah dapat  melahirkan semangat  baru bagi anak-anak  dalam belajar. Orang tua harus memahami hal itu agar liburan sekolah mencapai maksud dan  tujuanya. Sebagai orang tua jangan acuh tak acuh dengan persoalan anaknya termasuk memikirkan bagaimana mengisi liburan sekolah untuk mereka. Bukankah mereka adalah pendidik pertama dan utama bagi anak? Orang tua idealnya mendampingi liburan anaknya, tapi bila tidak bisa (mungkin karena kesibukan) paling tidak memfasilitasi. Ini bagian dari bentuk tanggung jawab mereka. Wa Allahu Alam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar